Selasa, 06 Januari 2015

KECENDERUNGAN PARA PENGGUNA TELEPON GENGGAM DI INDONESIA


Masyarakat Indonesia sebagai salah satu konsumen terbesar di dunia tentu menjadi pasar yang sempurna untuk para produsen menjual produknya ke Negara ini. Penggunaan gadget serta barang-barang elektronik lainnya menjadi pasar yang menggiurkan bagi produsen. Bisa dikatakan masyarakat saat ini sangat ketergantungan dengan teknologi. Hampir setiap orang saat ini setidaknya memiliki satu ponsel.

Penggunaan telepon seluler bagi masyarakat saat ini begitu penting karena mudah dibawa sehingga mobilitas kegiatan masyarakat semakin tinggi. Saat ini tidak hanya ponsel yang digunakan untuk sarana telepon saja dan pesan singkat saja. Namun, banyak ponsel yang menggunakan berbagai fitur layanan seperti kamera, perekam video, pemutar musik serta ponsel dengan koneksi internet menjadi primadona saat ini.

Banyak telepon seluler yang dilengkapi fitur-fitur menarik saat ini. Setiap produsen tentu semakin mengembangkan ponsel guna memuaskan serta memberikan layanan-layanan yang mobile sehingga bukan hanya menampilkan fungsi utama dari telepon, namun memuaskan konsumen dengan memberikan layanan yang canggih dalam ponsel tersebut.

Masyarakat semakin kecanduan teknologi karena mereka selalu tertarik dengan teknologi yang semakin berkembang setiap waktu. Membantu masyarakat untuk lebih mudah menjelah dunia maya serta menambah koneksi pertemanan dengan menggunakan situs jejaring sosial. Setiap saat masyarakat selalu memegang dan mengutak-atik gadget mereka baik ketika bangun tidur hingga saat sebelum tidur.

Dengan semakin seringnya kita sebagai masyarakat menggunaan gadget maka semakin sedikit interaksi sosial yang terjadi secara langsung. Masyarakat lebih senang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan menggunakan teknologi tersebut dibandingkan untuk berinteraksi secara langsung. Penggunaan telepon seluler mungkin membantu untuk berkomunikasi lebih mudah disaat waktu yang dimiliki memang tidak cukup untuk berkomunikasi secara langsung dengan tatap muka.
Oleh karena itu, sebaiknya penggunaan teknologi digunakan untuk memudahkan serta dapat menjadi hal yang positif bagi penggunanya. Selain itu jangan biarkan diri diperbudak oleh teknologi, namun digunakan untuk mengembangkan diri untuk pencapaian visi dan misi yang akan dicapai guna kesejahteraan masyarakat.

TUGAS ARSITEKTUR TELEMATIKA (TUGAS 3)


1.      Jelaskan gangguan yang ada pada Telematika!

·         Noise adalah suatu sinyal gangguan yang bersifat akustik (suara), elektris, maupun elektronis yang hadir dalam suatu sistem (rangkaian listrik/ elektronika) dalam bentuk gangguan yang bukan merupakan sinyal yang diinginkan.
·         Flooding adalah teknologi informasi yang mengacu kepada salah satu jenis serangan Denial-of-service yang menggunakan paket-paket SYN. Denial of Service (DoS) merupakan serangan dimana suatu pihak mengekploitasi aspek dari suite Internet Protocol untuk menghalangi akses pihak yang berhak atas informasi atau sistem yang diserang.
·         Virus adalah sebuah program komputer yang dapat menggandakan dirinya secara sendiri dalam sistem komputer. Sebuah worm dapat menggandakan dirinya dengan memanfaatkan jaringan (LAN/WAN/Internet) tanpa perlu campur tangan dari user itu sendiri.
·         Sniffer adalah sebuah device penyadapan komunikasi jaringan komputer dengan memanfaatkan mode premicious pada ethernet.
2.      Bagaimana cara untuk mengamankan data!
Salah satu metode yang digunakan untuk mengamankan layanan telematika adalah Metode Kriptografi. Kriptografi digunakan untuk mencegah orang yang  tidak berhak untuk memasuki komunikasi, sehingga kerahasiaan data dapat dilindungi. Secara garis besar, kriptografi digunakan untuk mengirim dan menerima pesan. Kriptografi pada dasarnya berpatokan pada key yang secara selektif telah disebar pada komputerkomputer yang berada dalam satu jaringan dan digunakan untuk memproses suatu pesan. Berikut adalah metode-metode enkripsi yang dapat digunakan pada pemrograman website seperti PHP, ASP, dan yang lainnya :
·         Metode Enkripsi MD2
Message-Digest algortihm 2 (MD2) adalah fungsi hash cryptographic yang dikembangkan oleh Ronald Rivest pada tahun 1989.
·         Metode Enkripsi MD4
Message-Digest algortihm 4(seri ke-4) yang dirancang oleh Profesor Ronald Rivest dari MIT pada tahun 1990.
·         Metode Enkripsi MD5
MD5 adalah salah satu dari serangkaian algortima message digest yang didesain oleh Profesor Ronald Rivest dari MIT (Rivest, 1994).
·         Metode Enkripsi SHA
SHA adalah serangkaian fungsi cryptographic hash yang dirancang oleh National Security Agency (NSA) dan diterbitkan oleh NIST sebagai US Federal Information Processing Standard.
·         Metode Enkripsi RC4
RC4 merupakan salah satu jenis stream cipher, yaitu memproses unit atau input data pada satu saat. Unit atau data pada umumnya sebuah byte atau bahkan kadang kadang bit (byte dalam hal RC4).
·         Metode Enkripsi Base64
Base64 adalah sistem untuk mewakili data mentah byte sebagai karakter ASCII.