1. Karangan ilmiah
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Contoh Artikel dengan Ragam Bahasa
Ilmiah :
Karya Ilmiah Biologi: Tumbuhan Kacang Hijau
BAB 1.
PENDAHULUAN
Latar belakang
Kacang hijau adalah sejenis tanaman
budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang
termasuk polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan
sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau
di Indonesia urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah
kedelai dan kacang tanah. Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji
kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan
langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau,
atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di
kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau
bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan
keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut
di spasaran sebagai hunkue, digunakan dalam pembuatan kue dan cenderung
membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai
soun.
Manfaat tumbuhan Kacang Hijau
Kacang hijau memiliki kandungan
protein yang cukuptinggi dan merupakan sumber mineralpenting, antara
lainkalsiumdanfosfor. Sedangkan kandungan lemaknyamerupakan asam lemak tak
jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijaubermanfaat untuk
memperkuat tulang. Kacang hijau jugamengandung rendah lemak yang sangat baik bagimereka
yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.Kadar lemak yang rendah dalam
kacang hijaumenjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuatdari kacang hijau
tidak mudah berbau. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak takjenuh
dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak
jenuh tinggi.Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan
jantung. Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang bergunauntuk pertumbuhan dan
vitalitas pria. Maka kacang hijaudan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi
olehmereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi
protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh,
oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk
mengkonsumsinya.
-Rumusan Masalah
Dari hasil praktikum yang kami ikuti
rumusan masalah yang dapat kami ambil adalah bagaimana cara bertumbuh dan
berkembangnya kacang hijau yang menjauhi cahaya/tidak dipengaruhi oleh cahaya.
-Tujuan Penelitian
Untuk dapat melakukan penelitian
secara ilmiah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan atau
perkembangan tumbuhan (faktor eksternal maupun internal).
-Manfaat Penelitian
Mengetahui seberapa besar
cahayaterhadap pertumbuhan kacang hijau.
-Variabel Penilitian
- Variabel kontrol, meliputi : media tumbuh, jenis bibit, jumlah air.
- Variabel bebas, meliputi : suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.
- Variabel terikat, meliputi : jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman, kualitas tanaman.
BAB 2. TINJAUAN
PUSTAKA
Landasan teori
kacang hijau bertubuh dengan 2
faktor :Faktor internal – intraseluler ;gen-interseluler ;
hormon antara lain:
- Auksin : merangsang perpanjangan sel terutama pada titik tumbuh dan juga merangsangpartenokapri ( timbulnya buah didahuluipembuahan), mempercepat diferensiasi.
- Giberrelin : mempengaruhi peningkatan sel
- Sitokinin : merangsang pembelahan sel
- Kalin : – rhizokalin : merangsang pembentukan akar – kaulokalin : merangsang pembentukanbatang – filokalin : merangsang pembentukan daun
- Traumalin: mempercepat pertumbuhan luka
- Gas etilen : merangsang pemasakan buah , batangtumbuh menjadi tebal
- Gas asam absisat :mengahambat pertumbuhan ,membantu mengugurkan daun pada musim gugur.
Faktor eksternal
- Cahaya
- nutrisi
- suhu atau temperatur
- kelembapan
- PH
- gravitasi.
Hipotesis Asumsi
Benih kacang hijau yang di tanam
tersebut memiliki daya tumbuh yang berbeda karena pengaruh
cahayamatahari.Hipotesa : Berdasarkan asumsi di atas dapat disimpulkanbahwa ada
pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
BAB
3. METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu
Lokasi yang kami ambil sebagai
tempat penelitianyaitu di rumah dan di sekolah, waktu yang kamigunakan selama 8
minggu (dua bulan).
Bahan, Alat penelitian
Di sesuaikan dengan tema penelitian
yang di lakukan.
Basahi kapas dengan air, setelah itu
letakkan kapasdalam suatu wadah.Letakkan biji-biji kacang hijau pada kapas
tersebut.Letakkan wadah tersebut pada tempat sejuk.Amati perkembangannya setiap
hari.
BAB.
3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Tanaman kacang hijau yang dietiolasi
(tumbuhan yang tumbuh dalah gelap) pertumbuhannya lebih cepat daripadatanaman
yang terkena banyak sinar natahari maupun ditempat yang redup karena kerja
hormon auksin tidak dihambatoleh sinar matahari. Auksin adalah hormon tumbuh
yangbanyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar danujung batang.
Oleh karena itu, tanaman akan lebih
cepat tumbuh. Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak,melainkan
melengkung. Begitu juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan
tidak segar, sertaberwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini
terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari samasekali sehingga
tanaman tidak mampu menghasilkankarbohidrat untuk pembentukkan klorofil.
Tanaman ini juga memiliki kadar air yang berlebihan akibat tidak terkena
sinarmatahari. Dan karena tidak mendapatkan sinar matahari, lama-lama akan
mengkerut lalu mati karena tidak mendapatsumber makanan.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang
mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di tempat reduppertumbuhannya
berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup sinar matahari.
Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan normal ke
atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan dengan normal yang mengakibatkan
tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup sinar matahari untuk
pembentukan klorofil dari karboidrat. Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu
terkenacahaya matahari. Pertumbuhan tanaman ini sangat terhambattetapi tekstur
batangnya sangat kuat dan juga warna daunnya nampak berwarna hijau tua dan
tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan terlalu banyak mendapatkan cahaya
matahari yang menyebabkan hormon auksin terhambat sehingga tanaman menjadi
kerdil / pendek. Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan tanaman kacang hijau.
BAB 4.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat di
simpulkan bahwa kacang hijau yang tertinggi adalah kacang hijau yang di tanam
di tempat gelap dan pertumbuhannya yang paling cepat juga di tempat gelap. Hal
ini di sebabkan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap.
SARAN
Di muka bumi ini, tumbuhan adalah
sumber makanan. Saran kami adalah marilah kita menjaga kelestarian tanaman
karenakita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan bisa
bertahan hidup di muka bumi ini.
Daftar
Pustaka
- http://tipssahabat.com/contoh-karya-ilmiah-biologi/
2. Karangan Non Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
- Fakta yang disimpulkan subyektif,
- Gaya bahasa konotatif dan populer,
- Tidak memuat hipotesis,
- Penyajian dibarengi dengan sejarah,
- Bersifat imajinatif,
- Situasi didramatisir,
- Bersifat persuasif.
- Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis
yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
Dongeng, Novel, Cerpen, Roman
Contoh Artikel dengan Ragam Bahasa
Non Ilmiah :
PERADILAN RAKYAT
Cerpen Putu Wijaya
Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.
"Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."
Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.
"Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
"Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
Pengacara muda itu tersenyum.
"Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."
"Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."
Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.
3. Karangan Semi Ilmiah (Populer)
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Contoh Artikel dengan Ragam Bahasa
Semi Ilmiah :
Gempa Mentawai Mampu Picu
Gempa Lebih Besar
Andri Haryanto - detikNews
Andri Haryanto - detikNews
Jakarta - Gempa 7,2 dalam Skala
Richter (SR) yang terjadi di Kepulauan Mentawai mampu memicu gempa lebih besar
(megathrust) dari gempa sebelumnya.
"Kalau ditanya kemungkinan terjadi, bisa saja kemungkinan itu terjadi," kata Kepala Bidang Gempa Bumi dan Pergerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMG), I Gede Swantika, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/10/2010).
"Kalau ditanya kemungkinan terjadi, bisa saja kemungkinan itu terjadi," kata Kepala Bidang Gempa Bumi dan Pergerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMG), I Gede Swantika, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/10/2010).
Namun, dia melanjutkan, kemungkinan megathrust tidak
terjadi dalam waktu dekat. Pusat gempa berada di zona subduksi atau daerah
penunjaman yang mengarah ke barat.
"Tidak dalam waktu dekat, bisa jadi
berpuluh-puluh tahun nanti," ujarnya.
Gede mengatakan, gempa hebat yang melanda kepulauan
Mentawai pada Senin lalu berada di luar jalur Mentawai. Berbeda dengan
gempa-gempa sebelumnya, yaitu gempa Padang, Nias, Bengkulu, dan Aceh, yang
terjadi di jalur Mentawai.
"Karena berada di jalur yang sama itu gempa
saling mempengaruhi gempa-gempa di Sumatra," katanya.
Sedikitnya 113 orang tewas dalam musibah gempa dan
tsunami pada Senin (25/10/2010). Tsunami setinggi 3-7 meter adalah penyebab
banyaknya korban tewas dibandingkan dengan gempa 7,2 SR yang terjadi pukul
21.40 WIB. (ahy/nrl)
Sumber :
http://yoviersariadi.blogspot.com/2011/10/contoh-artikel-ilmiah-non-ilmiah-dan.html
http://tipssahabat.com/contoh-karya-ilmiah-biologi/
http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar